Minggu, 12 Februari 2017

MANAJEMEN PERBANKAN



MANAJEMEN PERBANKAN
Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan
Dosen Pengampu :Farida Rahma, S.Pd,.M.Sc




Disusunoleh:
Agus Abdullah Afif                     (1520210235)
M. Khoirul Anam                         (1520210237)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH (ES)
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Pembangunan yang dilaksanakan oleh negara Indonesia adalah bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan berbagai usaha untuk mencapainya.Hal tersebut dapat dilakukan melalui pembangunan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta mengikutsertakan peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang diharapkan dapat menwujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik materiil maupun spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Salah satu hal yang ikut serta menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi adalah stabilnya sektor perbankan.Sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem perekonomian sebuah negara dan sebagai alat dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Berdasarkan fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur atas dana, maka bank akan selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang kelebihan dana dan juga pihak-pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana, yang sering disebut dengan kreditur. Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan seputar fungsi dasar perbankan.
Perbankan di Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu dalam memenuhi fungsi dasarnya masih menghadapi berbagai permasalahan yang mendasar yang masih terjadi hingga saat ini. Banyak bank-bank yang belum mampu secara maksimal di dalam mengelola sumber daya mereka, sebagai contoh banyak bank yang kesulitan di dalam mengatur sirkulasi keuangan mereka, di satu sisi bank-bank yang mengalami under-liquid akan kesulitan di dalam melakukan aktivitas bisnisnya secara maksimal dikarenakan kekurangan modal sebagai dasar beraktivitas. Di sisi lain, bank-bank yang mengalami over-liquid juga akan mengalami permasalahan, mereka akan kesulitan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan berisiko terjadinya kredit tidak tertagih.
Banyaknya permasalahan perbankan seperti yang telah dicontohkan diatas, mengindikasikan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas aliran dana yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ubah. Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya manajemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada lingkungannya baik nasional maupun global.Perubahan-perubahan dimaksud menyangkut masalah teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif. 
Uraian diatas memberikan gambaran bahwa profitabilitas bank merupakan salah satu aspek penting yang tidak boleh diabaikan manajemen. Untuk meningkatkan kualitas manajemen dalam melakukan analisis tersebut, manajemen perlu mengenali variabel-variabel apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank. Variabel-variabel tersebut salah satunya dapat diketahui dari rasio-rasio keuangan. Analisa rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sebuah bank bekerja dan bagaimana bank tersebut disiapkan untuk masa depan. Dengan mengetahui keadaan keuangan akan membantu pihak manajemen dalam implementasi perencanaan dan pengendalian keuangan. Perencanaan yang baik harus dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan bank saat ini. 
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dapat kita rumuskan sebagai berikut:
1.      Pengertian manajemen perbanakan?
2.      Faktor-faktor yang memengaruhi manajemen perbanakan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian manajemen perbankan
Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran agar efektif mencapai tujuan. Di dalam manajemen perbankan akan dibahas hal hal yang lebih spesifik yakni:
1.      Manajemen dana bank(MDB) dengan focus analisis meliputi penarikan dan pengumpulan data
2.      Manajemen perkreditan bank dengan focus meliputi penyaluran kredit.
3.      Manajemen lalulintas pembayaran dengan focus analisis tentang pelaksanaan kliring transfer dan inkaso
4.      Manajemen sumber daya manusia dengan focus analisis tentang masalah sumber daya manusia.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang ada dalam negara tersebut.Semakin berkembang industri perbankan maka semakin baik pula pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Salah satu usaha jasa yang menawarkan berbagai kebutuhan masyarakat akan jasa pelayanan keuangan.
Maka usaha jasa perbankan selain mengedepankan profesionalisme dalam pelayanan kepada masyarakat sebagai nasabah, juga harus mengedepankan kepercayaan, karena dapat dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.
Masyarakat sebagai konsumen atau pasar yang dituju oleh industri perbankan  memiliki berbagai pertimbangan dalam memilih usaha jasa perbankan yang akan digunakannya, hal tersebut dapat dilihat dari faktor tingkat bunga yang ditawarkan oleh perbankan kepada masyarakat, tingkat kenyamanan yang dirasakan oleh masyarakat dalam hal penyimpanan uang pada bank tersebut, juga mengenai kemudahan dalam memperoleh pinjaman.
Faktor-faktor tersebut yang menjadi dasar pertimbangan masyarakat untuk memilih jasa perbankan, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat membentuk loyalitas pada diri masyarakat akan bank yang dijadikan sebagai pilihan yang dipercayainya.
Keberadaan jasa perbankan dalam masyarakat memang lebih menguntungkan terutama pada sektor perekonomian, di mana para pelaku ekonomi lebih leluasa dalam menjalankan proses kegiatan ekonominya untuk menunjang kelangsungan hidup
B.     Faktor-faktor dalam manajemen perbankan
Kegiatan usaha bank sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang pada akhirnya mempengaruhi pola manajemen bank.Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam bank atau faktor internal dan bisa pula bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor eksternal.
1.    Faktor Internal
Faktor-faktor yang bersumber dari dalam bank yang mempengaruhi manajemen Bank antara lain berkaitan dengan pengambilan kebijakan dan strategi operasional bank antara lain misalnya :
a.       stuktur organisasi bank
      Struktur organisasi Bank adalah suatu susunan dan hubungan antara tiap bagian dan serta posisi yang ada pada suatu organisasi Bank dalam menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mencapai suatu tujuan. Struktur organisasi Bank menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan dan aktifitas serta fungsi yang di batasi. Struktur organisasi Bank yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.Selain daripada itu struktur organisasi Bank juga menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
      Pada struktur organisasi bank, biasanya terdapat tiga tingkatan organisasi manajemen yakni ada Top Manajemen, Middle Manajemen, dan Lower Manajemen.
1.       Top Manajemen adalah posisi paling atas atau yang memiliki wewenang besar dari suatu organisasi.Biasanya, Top Manajemen terdiri dari Direksi, Komisaris, Direktur utama, dan sejenisnya.Tugas daripada Top Manajemen ini adalah mengatur strategi dari pada organisasi yang di pegang.
2.       Middle Manajemen adalah posisi dibawah Top Manajemen.Tugasnya adalah menjalankan strategi yang di tetapkan oleh Top Manajemen.Selain melaksanakannya, Middle Manajemen juga menyusun taktik dalam pencapaian strategi yang diinginkan oleh Top Manajemen.Biasanya posisi Middle Manajemen ditepati oleh kepala bagian, Manajer, Supervisor, dan sejenisnya.
3.       Lower Manajemen adalah posisi paling bawah daripada suatu organisasi.Tugasnya adalah melaksanakan segala perintah daripada Top Manajemen dan Middle Manajemen.Lower Manajemen bisa juga disebut sebagai pegawai atau karyawan.
      Struktur organisasi Bank merupakan suatu sistem yang formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dalam kegiatan menyalurkan dan menghimpun dana masyarakat (Bank).
      Dalam struktur organisasi Bank harus dibagi atas Front Office (customer service) dan Back Office sehingga pelayanan lebih baik dan lebih cepat.Dimana Front Office merupakan bagian-bagian organisasi dimana para karyawan secara langsung melayani nasabah. Dengan cara ini, karyawan dapat meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, seperti dalam teller system. Sedangkan Back Office merupakan bagian-bagian organisasi, seperti pembukuan, audit, urusan sumber daya manusia yang para karyawannya tidak berhubungan langsung dengan nasabah.Back office juga merupakan kunci keberhasilan bank.

b.       budaya kerja perusahaan (corporate culture)
        Nilai sebagai budaya yang diinginkan dimulai dari rasa tanggung jawab pemilik perusahaan, manajemen, dan karyawan untuk bekerja dalam budaya kuat.Rasa tanggung jawab untuk membangun budaya perusahaan yang kuat dan positif haruslah diperlihatkan dengan sikap, perilaku, karakter, dan kebiasaan kerja.Diperlukan kekuatan moralitas, integritas, dan etika dalam memaknai nilai-nilai perusahaan. Jadi, apapun nilai yang dipilih perusahaan sebagai nilai-nilai intinya, maka seluruh nilai pilihan tersebut wajib mengandung makna moralitas, integritas, dan etika sehingga dapat diuraikan tentang apa yang boleh oleh nilai tersebut, dan apa yang tidak boleh. Disamping itu, nilai-nilai harus bisa menggambarkan tentang pembentukan masa depan yang lebih baik. Setiap individu di perusahaan harus mampu meningkatkan semangat kolaborasi, membangun kehidupan nyata bersama nilai-nilai tersebut, menjadi bertanggung jawab dan selalu berkomitmen untuk berperilaku seperti yang dikehendaki oleh nilai-nilai inti perusahaan.
        Nilai-nilai memberikan perilaku yang keluar dari hati nurani untuk menciptakan budaya kerja sesuai perintah nilai-nilai tersebut.Selain perilaku, nilai-nilai juga memberikan panduan untuk menciptakan etos kerja.
        Budaya organisasi yang kuat menghasilkan tata kelola terbaik yang sederhana, efisien, efektif, murah, bebas stres, bahagia, dan berkembang.
        Nilai-nilai yang sudah terinternalisasi akan membentuk budaya yang kuat, lalu memberdayakan setiap individu di tempat kerja untuk bergerak selangkah demi selangkah menuju masa depan yang kaya kinerja.

c.        filosofi dan gaya manajemen
Dahlan Siamat (1995: 54) mengemukakan pola menajemen bank yang sering dianut oleh bank umum antara lain adalah sebagai berikut :
1.      Manajemen Konservatif
Pola manajemen bank seperti ini sangat mempertimbangkan risiko yang mungkin dihadapi setiap tingkat kegiatan usahanya.Oleh karena itu bank yang menganut pola tersebut sering kelebihan likuiditas yang relatif besar.Manajemen bank yang konservatif biasanya menitikberatkan kelebihan dananya dalam bentuk cadangan sekunder terutama sekuritas yang diterbitkan oleh bank sentral, dan dapat dijadikan sumber likuiditas di samping sebagai sumber pendapatan meskipun relatif rendah. Dalam mencapai tujuan, bank lebih terkonsentrasi pada penggunaan dana sendiri. Konsekuensi pola ini biasanya tidak dipacu untuk mengerahkan usaha guna meningkatkan keuntungan bank.
2.                  Manajemen Agresif
Pola manajemen yang agresif sangat berbeda dengan pola konservatif.Pola manajemen agresif lebih berorientasi untuk mengakselerasi pendapatan operasional bank meskipun kemungkinan risiko yang dihadapi relatif lebih tinggi pula. Ciri pola manajemen ini anatara lain adalah penggunaan dana pihak ketiga yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhannya. Dalam mengalokasikan dana sedapat mungkin menghindari terjadinya kelebihan likuiditas. Sedangkan risiko bukanlah merupakan suatu masalah utama yang perlu dipertimbangkan.
3.      Kombinasi Pola Manajemen Koservatif dan Agresif.
Penggunaan antara pola manajemen bank yang konservatif dengan pola manajemen agresif merupakan tipe pola manajemen yang paling umum dianut oleh hampir semua bank. Manajemen bank mengkombinasikan antara gaya konservatif dan agresif dalam pengambilan kebijakan dan penentuan strategi usaha bank sehari-hari. Dalam keadaaan tertentu bank kadang-kadang akan menjadi lebih konservatif atau agresif tergantung pada keadaan intern bank, nasabah yang dihadapi, kebijakan moneter pemerintah, situasi persaingan dan keadaan umum perekonomian.
d.       strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor
     Membagi pasar menjadi kelompok nasabah yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau tingkah laku yang berbada yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segmentasi pasar adalah proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang bermakna, relatif sama dan dapat diindentifikasikan. Contohnya PT. Bank Ekspor Indonesia mempunyai segmentasi pasar khusus untuk perusahaan (corporate) yang bergerak dibidang ekspor dan impor.
     Manfaat dari segmentasi pasar adalah bank berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan pemasaran.Bank dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada berbagai segmen.Bank dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik pemasarannya.
     Dasar-dasar dalam penetapan Segmentasi Pasar yang dilakukan oleh bank harus memperhatikan faktor seperti variabel geografi (wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan kepadatan iklim), Variabel demografi (umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan, pendidikan, dll), Variabel psikologis (kelas sosial, gaya hidup, dan kepribadian) dan Variabel perilaku nasabah (manfaat yang dicari, status pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk).

e.        ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
SDM adalah pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu, organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional.
Manajemen sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Manajemen sumber daya manusia didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu
2.    Faktor Eksternal
Faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi manajemen bank meliputi faktor di luar kendali bank yaitu :
a.      Kebijakan moneter
Kebijakan-kebijakan moneter atau politik moneter adalah kebijakan-kebijakan yang meliputi langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank sentral (Bank Indonesia) untuk memengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah tingkat bunga, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
b.      fluktuasi nilai tukar dan tingkat intlasi
Nilai Mata uang suatu negara bisa berubah (fluktuasi) karena dipengaruhi beberapa faktor, misalnya:

1.      Kebijakan pemerintahan negara tersebut (kondisi politik negara)
2.      Kondisi ekonomi negara tersebut (pertumbuhan perekonomian negara)
3.      Faktor tak terduga misalnya: Berita dunia seperti bencana alam atau kerusuhan yang bisa segera mempengaruhi kondisi politik, perekonomian dan lain-lain.
Mata uang akan cenderung menjadi lebih berharga setiap kali permintaan melebihi pasokan yang tersedia. Dan akan menjadi kurang berharga setiap kali permintaan kurang dari stok yang tersedia. Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang terbaik karena meningkatnya permintaan untuk transaksi, atau mungkin adanya peningkatan permintaan uang yang spekulatif menjadikan nilai mata uang memiliki harga.
Transaksi permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara, produk domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic income (GDI)) , dan tingkat permintaan pekerja.
c.       sekuritisasi
Sekuritisasi (dalam bahasa sederhana), adalah proses penjualan aset piutang dari kreditor awal kepada pihak lain (dalam hal ini investor), sehingga kreditor awal menerima dana segar dari penjualan piutang, dan investor akan menerima bunga dengan memegang investasi yang berasal dari investasi tersebut
d.      treasury management
Treasury berasal dari kata "trasure" atau harta/kekayaan/aset.Sedangkan, treasury management berarti pengelolaan aset. Treasuri is the name for center of financial operations within a company of the funds or revenue or a government, corporation or institution. Bila diakitkan dengan dengan perbankan, maka treasury dalam aktifitas bank adalah tempat pengelolaan aset bank dalam bentuk penanaman dana dengan memperhitungkan sumber dana (liabilitas/kewajiban)
e.       globalisasi
Permasalahan globalisasi keuangan yang menciptakan efek yang negatif bagi pengembangan sektor keuangan pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya regulasi dan supervisi di sector keuangan.Hal ini secara umum telah menyebabkan pelaku perbankan untuk tidak membatasi resikonya dan terekspos dalam keterbukaan resiko yang tinggi.Sehingga pada akhirnya, resiko yang dialami oleh beberapa bank menyebabkan efek domino dan krisis yang berkepanjangan bagi pengembangan sektor perbankan itu sendiri, dan sektor-sektor lainnya.
Selanjutnya, permasalahan globalisasi keuangan, dengan hadirnya bank-bank asing di negara-negara berkembang, juga masih menimbulkan pro kontra yang belum menemui titik konsensus. Pandangan yang “pro” terhadap masuknya bank asing di pasar domestik memiliki ide dasar bahwa masuknya bank asing akan memberikan warna kompetisi yang sehat sehingga dapat menurunkan biaya dana dan menciptakan efisiensi pada pasar keuangan domestik.
f.       persaingan antar bank maupun lembaga keuangan non bank
Saat ini bank dan lembaga keuangan merupakan salah satu perilaku terpenting dalam perekonomian suatu negara.masyarakat maupun kalangan usaha sangat membutuhkan jasa bank dan lembaga keuangan lainnya.saat ini pelaku ekonomi yang terlibat hanyalah sektor rumah tangga dan sektor industri / perusahaan. Sektor industri menghasilkan barang atau jasa yang akan dikonsumsi  sektor rumah tangga dengan menukarnya dengan uang yang dimilikinya.
Peranan Lembaga keuangan bank dan non bank bagi masyarakat yang memiliki perekonomian yang mapan atau tinggi keberadaannya sangatlah penting khususnya sebagai lembaga mediasi antara pihak yang memiliki dana dan yang membutuhkan dana. Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern dengan peran bank dan lembaga keuangan lain.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bank dan lembaga keuangan menjadi pihak perantara bagi sektor rumah tangga dan sektor industri, khususnya di dalam menyerap dana dari sektor rumah tangga dalam bentuk tabungan dan menyalurknannya kepada sektor industri sebagai kredit investasi. Meskipun dalam prakteknya penyerapan dan penyaluran dana itu sendiri dapat terjadi, untuk sektor rumah tangga maupun sektor industri.
Lembaga keuangan bank atau bukan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa keuangan yang paling lengkap, di samping menyalurkan dana atau pinjaman juga usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan.

g.      perkembangan teknologi
Pada dunia perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction (e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di perbankan nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi Automated Teller Machine, Banking Application System, Real Time Gross Settlement System, Sistem Kliring Elektronik, dan internet banking. Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam layanan perbankan. Istilah lain yang lebih populer adalah Electronic Banking. Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di “garis depan” atau front end, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat back end, yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, merchant, atau penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.



BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran agar efektif mencapai tujuan.
Kegiatan usaha bank sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang pada akhirnya mempengaruhi pola manajemen bank.Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam bank atau faktor internal dan bisa pula bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor eksternal.
      Faktor internal:
1.      struktur organisasi bank
2.      budaya kerja perusahaan
3.      filosofi dan gaya manajemen
4.      strategi segmentasi pasar dan jaringan kantor
5.      ketersediaan sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
Faktor eksternal
1.      Kebijakan moneter
2.      fluktuasi nilai tukar dan tingkat intlasi
3.      sekuritisasi
4.      treasury management
5.      globalisasi
6.      persaingan antar bank maupun lembaga keuangan non bank
7.      perkembangan teknologi

DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Agus.2004.Merger Bank di Indonesia: Beserta Akibat-Akibat Hukumnya.Ghalia Indonesia: Jakarta
Budianto, Agus.2004.Merger Bank di Indonesia: Beserta Akibat-Akibat Hukumnya.Ghalia Indonesia: Jakarta
Darmawi, Herman.2011.Manajemen Perbankan.Jakarta:PT Bumi Aksara
Kasmir.2000.Manajemen Perbankan.Jakarta:PT Raja Grafindo
Sartono, Agus.2010.Manajemen Keuangan: Teori dan Aplikasi.BPFE: Yogyakarta
Sutedi, Adrian.2007.Hukum Perbankan: Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan Kepailitan.Sinar Grafika: Jakarta

1 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus