MANAJEMEN PERBANKAN
Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan
Dosen Pengampu :Farida Rahma, S.Pd,.M.Sc
Disusunoleh:
Agus Abdullah Afif (1520210235)
M. Khoirul Anam (1520210237)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH (ES)
TAHUN 2016
BAB I
PENDAHULUAN
Pembangunan
yang dilaksanakan oleh negara Indonesia adalah bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan
berbagai usaha untuk mencapainya.Hal tersebut dapat dilakukan melalui
pembangunan secara berkesinambungan dan berkelanjutan serta mengikutsertakan
peran dan partisipasi masyarakat secara keseluruhan yang diharapkan dapat
menwujudkan masyarakat yang adil dan makmur baik materiil maupun spiritual
berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Salah satu hal
yang ikut serta menunjang keberhasilan pembangunan ekonomi adalah stabilnya
sektor perbankan.Sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem perekonomian
sebuah negara dan sebagai alat dalam pelaksanaan kebijakan moneter.
Berdasarkan
fungsi dasarnya sebagai penghimpun dan juga penyalur atas dana, maka bank akan
selalu berkepentingan dengan pihak-pihak yang kelebihan dana dan juga
pihak-pihak yang kekurangan atau membutuhkan dana, yang sering disebut dengan
kreditur. Dalam aktivitasnya, bank akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan
seputar fungsi dasar perbankan.
Perbankan di
Indonesia dalam melakukan aktivitas bisnisnya, yaitu dalam memenuhi fungsi
dasarnya masih menghadapi berbagai permasalahan yang mendasar yang masih
terjadi hingga saat ini. Banyak bank-bank yang belum mampu secara maksimal di
dalam mengelola sumber daya mereka, sebagai contoh banyak bank yang kesulitan
di dalam mengatur sirkulasi keuangan mereka, di satu sisi bank-bank yang
mengalami under-liquid akan kesulitan di dalam melakukan aktivitas bisnisnya
secara maksimal dikarenakan kekurangan modal sebagai dasar beraktivitas. Di
sisi lain, bank-bank yang mengalami over-liquid juga akan mengalami
permasalahan, mereka akan kesulitan di dalam menyalurkan dana-dana tersebut dan
berisiko terjadinya kredit tidak tertagih.
Banyaknya
permasalahan perbankan seperti yang telah dicontohkan diatas, mengindikasikan
bahwa tingkat kepercayaan masyarakat selaku sumber dan tujuan atas aliran dana
yang dihimpun oleh bank mengalami proses yang tidak stabil dan berubah-ubah.
Kepercayaan masyarakat terhadap perbankan sesungguhnya sangat dipengaruhi oleh
kinerja yang dicapai oleh dunia perbankan itu sendiri, dan bagaimana upaya
manajemen perbankan mengantisipasi setiap perubahaan yang terjadi pada
lingkungannya baik nasional maupun global.Perubahan-perubahan dimaksud
menyangkut masalah teknologi informasi, kebijakan atau regulasi pemerintah dan
otoritas moneter, serta tuntutan konsumen yang semakin variatif.
Uraian diatas
memberikan gambaran bahwa profitabilitas bank merupakan salah satu aspek
penting yang tidak boleh diabaikan manajemen. Untuk meningkatkan kualitas
manajemen dalam melakukan analisis tersebut, manajemen perlu mengenali variabel-variabel
apa saja yang mempengaruhi profitabilitas bank. Variabel-variabel tersebut
salah satunya dapat diketahui dari rasio-rasio keuangan. Analisa rasio keuangan
dapat digunakan untuk mengevaluasi bagaimana sebuah bank bekerja dan bagaimana
bank tersebut disiapkan untuk masa depan. Dengan mengetahui keadaan keuangan
akan membantu pihak manajemen dalam implementasi perencanaan dan pengendalian
keuangan. Perencanaan yang baik harus dihubungkan dengan kekuatan dan kelemahan
bank saat ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas maka dapat kita rumuskan sebagai
berikut:
1. Pengertian manajemen perbanakan?
2. Faktor-faktor yang memengaruhi manajemen
perbanakan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
manajemen perbankan
Manajemen
perbankan adalah ilmu dan seni dalam mengatur kegiatan pengumpulan dana,
penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu lintas pembayaran agar efektif mencapai
tujuan. Di dalam manajemen perbankan akan dibahas hal hal yang lebih spesifik
yakni:
1.
Manajemen dana
bank(MDB) dengan focus analisis meliputi penarikan dan pengumpulan data
2.
Manajemen
perkreditan bank dengan focus meliputi penyaluran kredit.
3.
Manajemen
lalulintas pembayaran dengan focus analisis tentang pelaksanaan kliring
transfer dan inkaso
4.
Manajemen
sumber daya manusia dengan focus analisis tentang masalah sumber daya manusia.
Pertumbuhan
ekonomi suatu negara dapat ditandai dengan pertumbuhan industri perbankan yang
ada dalam negara tersebut.Semakin berkembang industri perbankan maka semakin
baik pula pertumbuhan ekonomi negara itu sendiri. Salah satu usaha jasa yang
menawarkan berbagai kebutuhan masyarakat akan jasa pelayanan keuangan.
Maka usaha jasa
perbankan selain mengedepankan profesionalisme dalam pelayanan kepada
masyarakat sebagai nasabah, juga harus mengedepankan kepercayaan, karena dapat
dikatakan bahwa industri perbankan adalah merupakan industri yang menjual
kepercayaan kepada masyarakat sebagai nasabahnya.
Masyarakat
sebagai konsumen atau pasar yang dituju oleh industri perbankan memiliki
berbagai pertimbangan dalam memilih usaha jasa perbankan yang akan
digunakannya, hal tersebut dapat dilihat dari faktor tingkat bunga yang
ditawarkan oleh perbankan kepada masyarakat, tingkat kenyamanan yang dirasakan
oleh masyarakat dalam hal penyimpanan uang pada bank tersebut, juga mengenai
kemudahan dalam memperoleh pinjaman.
Faktor-faktor
tersebut yang menjadi dasar pertimbangan masyarakat untuk memilih jasa
perbankan, baik secara langsung maupun tidak langsung dapat membentuk loyalitas
pada diri masyarakat akan bank yang dijadikan sebagai pilihan yang
dipercayainya.
Keberadaan jasa
perbankan dalam masyarakat memang lebih menguntungkan terutama pada sektor
perekonomian, di mana para pelaku ekonomi lebih leluasa dalam menjalankan
proses kegiatan ekonominya untuk menunjang kelangsungan hidup
B. Faktor-faktor dalam
manajemen perbankan
Kegiatan usaha
bank sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor yang pada akhirnya mempengaruhi
pola manajemen bank.Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam bank atau faktor
internal dan bisa pula bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor
eksternal.
1. Faktor Internal
Faktor-faktor yang bersumber dari dalam bank
yang mempengaruhi manajemen Bank antara lain berkaitan dengan pengambilan
kebijakan dan strategi operasional bank antara lain misalnya :
a.
stuktur
organisasi bank
Struktur organisasi Bank adalah suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian dan serta posisi yang ada pada suatu organisasi Bank dalam
menjalankan kegiatan operasionalnya untuk mencapai suatu tujuan. Struktur
organisasi Bank menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara
satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan dan aktifitas serta fungsi yang di
batasi. Struktur organisasi Bank yang baik harus menjelaskan hubungan wewenang
siapa melapor kepada siapa.Selain daripada itu struktur organisasi Bank juga
menunjukkan spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan
penyampaian laporan.
Pada
struktur organisasi bank, biasanya terdapat tiga tingkatan organisasi manajemen
yakni ada Top Manajemen, Middle Manajemen, dan Lower Manajemen.
1. Top Manajemen
adalah posisi paling atas atau yang memiliki wewenang besar dari suatu
organisasi.Biasanya, Top Manajemen terdiri dari Direksi, Komisaris, Direktur
utama, dan sejenisnya.Tugas daripada Top Manajemen ini adalah mengatur strategi
dari pada organisasi yang di pegang.
2. Middle
Manajemen adalah posisi dibawah Top Manajemen.Tugasnya adalah menjalankan
strategi yang di tetapkan oleh Top Manajemen.Selain melaksanakannya, Middle
Manajemen juga menyusun taktik dalam pencapaian strategi yang diinginkan oleh
Top Manajemen.Biasanya posisi Middle Manajemen ditepati oleh kepala bagian,
Manajer, Supervisor, dan sejenisnya.
3. Lower Manajemen
adalah posisi paling bawah daripada suatu organisasi.Tugasnya adalah
melaksanakan segala perintah daripada Top Manajemen dan Middle Manajemen.Lower
Manajemen bisa juga disebut sebagai pegawai atau karyawan.
Struktur organisasi Bank
merupakan suatu sistem yang formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai tujuan dalam kegiatan
menyalurkan dan menghimpun dana masyarakat (Bank).
Dalam
struktur organisasi Bank harus dibagi atas Front Office (customer service) dan
Back Office sehingga pelayanan lebih baik dan lebih cepat.Dimana Front Office
merupakan bagian-bagian organisasi dimana para karyawan secara langsung
melayani nasabah. Dengan cara ini, karyawan dapat meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat, seperti dalam teller system. Sedangkan Back Office merupakan
bagian-bagian organisasi, seperti pembukuan, audit, urusan sumber daya manusia
yang para karyawannya tidak berhubungan langsung dengan nasabah.Back office juga merupakan kunci
keberhasilan bank.
b.
budaya kerja
perusahaan (corporate culture)
Nilai sebagai budaya yang diinginkan dimulai dari rasa tanggung
jawab pemilik perusahaan, manajemen, dan karyawan untuk bekerja dalam budaya
kuat.Rasa tanggung jawab untuk membangun budaya perusahaan yang kuat dan
positif haruslah diperlihatkan dengan sikap, perilaku, karakter, dan kebiasaan
kerja.Diperlukan kekuatan moralitas, integritas, dan etika dalam memaknai
nilai-nilai perusahaan. Jadi, apapun nilai yang dipilih perusahaan sebagai
nilai-nilai intinya, maka seluruh nilai pilihan tersebut wajib mengandung makna
moralitas, integritas, dan etika sehingga dapat diuraikan tentang apa yang
boleh oleh nilai tersebut, dan apa yang tidak boleh. Disamping itu, nilai-nilai
harus bisa menggambarkan tentang pembentukan masa depan yang lebih baik. Setiap
individu di perusahaan harus mampu meningkatkan semangat kolaborasi, membangun
kehidupan nyata bersama nilai-nilai tersebut, menjadi bertanggung jawab dan
selalu berkomitmen untuk berperilaku seperti yang dikehendaki oleh nilai-nilai
inti perusahaan.
Nilai-nilai memberikan perilaku yang keluar dari hati
nurani untuk menciptakan budaya kerja sesuai perintah nilai-nilai
tersebut.Selain perilaku, nilai-nilai juga memberikan panduan untuk menciptakan
etos kerja.
Budaya organisasi yang kuat menghasilkan tata kelola terbaik yang
sederhana, efisien, efektif, murah, bebas stres, bahagia, dan berkembang.
Nilai-nilai yang sudah
terinternalisasi akan membentuk budaya yang kuat, lalu memberdayakan setiap
individu di tempat kerja untuk bergerak selangkah demi selangkah menuju masa
depan yang kaya kinerja.
c.
filosofi dan
gaya manajemen
Dahlan Siamat
(1995: 54) mengemukakan pola menajemen bank yang sering dianut oleh bank umum
antara lain adalah sebagai berikut :
1.
Manajemen
Konservatif
Pola manajemen bank seperti ini sangat
mempertimbangkan risiko yang mungkin dihadapi setiap tingkat kegiatan
usahanya.Oleh karena itu bank yang menganut pola tersebut sering kelebihan
likuiditas yang relatif besar.Manajemen bank yang konservatif biasanya
menitikberatkan kelebihan dananya dalam bentuk cadangan sekunder terutama
sekuritas yang diterbitkan oleh bank sentral, dan dapat dijadikan sumber
likuiditas di samping sebagai sumber pendapatan meskipun relatif rendah. Dalam
mencapai tujuan, bank lebih terkonsentrasi pada penggunaan dana sendiri.
Konsekuensi pola ini biasanya tidak dipacu untuk mengerahkan usaha guna
meningkatkan keuntungan bank.
2.
Manajemen
Agresif
Pola manajemen yang agresif sangat berbeda
dengan pola konservatif.Pola manajemen agresif lebih berorientasi untuk
mengakselerasi pendapatan operasional bank meskipun kemungkinan risiko yang
dihadapi relatif lebih tinggi pula. Ciri pola manajemen ini anatara lain adalah
penggunaan dana pihak ketiga yang lebih besar dalam memenuhi kebutuhannya.
Dalam mengalokasikan dana sedapat mungkin menghindari terjadinya kelebihan
likuiditas. Sedangkan risiko bukanlah merupakan suatu masalah utama yang perlu
dipertimbangkan.
3.
Kombinasi Pola
Manajemen Koservatif dan Agresif.
Penggunaan antara pola manajemen bank yang
konservatif dengan pola manajemen agresif merupakan tipe pola manajemen yang
paling umum dianut oleh hampir semua bank. Manajemen bank mengkombinasikan
antara gaya konservatif dan agresif dalam pengambilan kebijakan dan penentuan
strategi usaha bank sehari-hari. Dalam keadaaan tertentu bank kadang-kadang
akan menjadi lebih konservatif atau agresif tergantung pada keadaan intern
bank, nasabah yang dihadapi, kebijakan moneter pemerintah, situasi persaingan
dan keadaan umum perekonomian.
d.
strategi
segmentasi pasar dan jaringan kantor
Membagi pasar
menjadi kelompok nasabah yang terbedakan dengan kebutuhan, karakteristik atau
tingkah laku yang berbada yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran
yang terpisah. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa segmentasi pasar adalah
proses membagi sebuah pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok yang
bermakna, relatif sama dan dapat diindentifikasikan. Contohnya PT. Bank Ekspor
Indonesia mempunyai segmentasi pasar khusus untuk perusahaan (corporate) yang
bergerak dibidang ekspor dan impor.
Manfaat dari segmentasi pasar adalah bank
berada dalam posisi yang lebih baik untuk memilih kesempatan- kesempatan
pemasaran.Bank dapat menggunakan pengetahuannya terhadap respon pemasaran yang
berbeda-beda, sehingga dapat mengalokasikan anggarannya secara lebih tepat pada
berbagai segmen.Bank dapat mengatur produk lebih baik dan daya tarik
pemasarannya.
Dasar-dasar
dalam penetapan Segmentasi Pasar yang dilakukan oleh bank harus memperhatikan
faktor seperti variabel geografi (wilayah, ukuran daerah, ukuran kota, dan
kepadatan iklim), Variabel demografi (umur, keluarga, siklus hidup, pendapatan,
pendidikan, dll), Variabel psikologis (kelas sosial, gaya hidup, dan
kepribadian) dan Variabel perilaku nasabah (manfaat yang dicari, status
pemakai, tingkat pemakaian, status kesetiaan dan sikap pada produk).
e.
ketersediaan
sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
SDM adalah
pengembangan dan pemanfaatan personil (pegawai) bagi
pencapaian yang efektif mengenai sasaran-sasaran dan tujuan-tujuan individu,
organisasi, masyarakat, nasional, dan internasional.
Manajemen
sumber daya manusia bisa didefinisikan sebagai proses serta upaya untuk merekrut,
mengembangkan, memotivasi, serta mengevaluasi keseluruhan sumber daya manusia
yang diperlukan perusahaan dalam pencapaian tujuannya.
Manajemen
sumber daya manusia didefinisikan sebagai perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan dan pengawasan atas pengadaan, pengembangan, kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja dengan maksud untuk
mencapai tujuan organisasi perusahaan secara terpadu
2. Faktor Eksternal
Faktor-faktor ekstenal yang mempengaruhi
manajemen bank meliputi faktor di luar kendali bank yaitu :
a.
Kebijakan
moneter
Kebijakan-kebijakan
moneter atau politik moneter adalah kebijakan-kebijakan yang meliputi
langkah-langkah pemerintah yang dilaksanakan oleh bank sentral (Bank Indonesia)
untuk memengaruhi (mengubah) penawaran uang dalam perekonomian atau mengubah
tingkat bunga, dengan maksud untuk memengaruhi pengeluaran agregat.
b.
fluktuasi nilai
tukar dan tingkat intlasi
Nilai Mata uang suatu negara bisa berubah
(fluktuasi) karena dipengaruhi beberapa faktor, misalnya:
1.
Kebijakan
pemerintahan negara tersebut (kondisi politik negara)
2.
Kondisi ekonomi
negara tersebut (pertumbuhan perekonomian negara)
3.
Faktor tak
terduga misalnya: Berita dunia seperti bencana alam atau kerusuhan yang bisa
segera mempengaruhi kondisi politik, perekonomian dan lain-lain.
Mata uang akan
cenderung menjadi lebih berharga setiap kali permintaan melebihi pasokan yang
tersedia. Dan akan menjadi kurang berharga setiap kali permintaan kurang dari
stok yang tersedia. Peningkatan permintaan terhadap mata uang adalah yang
terbaik karena meningkatnya permintaan untuk transaksi, atau mungkin adanya
peningkatan permintaan uang yang spekulatif menjadikan nilai mata uang memiliki
harga.
Transaksi
permintaan uang akan sangat berhubungan dengan tingkat aktivitas bisnis negara,
produk domestik bruto (PDB) (gross domestic product (GDP) atau gross domestic
income (GDI)) , dan tingkat permintaan pekerja.
c.
sekuritisasi
Sekuritisasi
(dalam bahasa sederhana), adalah proses penjualan aset piutang dari kreditor
awal kepada pihak lain (dalam hal ini investor), sehingga kreditor awal
menerima dana segar dari penjualan piutang, dan investor akan menerima bunga
dengan memegang investasi yang berasal dari investasi tersebut
d.
treasury
management
Treasury
berasal dari kata "trasure" atau harta/kekayaan/aset.Sedangkan,
treasury management berarti pengelolaan aset. Treasuri is the name for center
of financial operations within a company of the funds or revenue or a
government, corporation or institution. Bila diakitkan dengan dengan perbankan,
maka treasury dalam aktifitas bank adalah tempat pengelolaan aset bank dalam
bentuk penanaman dana dengan memperhitungkan sumber dana (liabilitas/kewajiban)
e.
globalisasi
Permasalahan
globalisasi keuangan yang menciptakan efek yang negatif bagi pengembangan
sektor keuangan pada dasarnya disebabkan oleh kurangnya regulasi dan supervisi
di sector keuangan.Hal ini secara umum telah menyebabkan pelaku perbankan untuk
tidak membatasi resikonya dan terekspos dalam keterbukaan resiko yang
tinggi.Sehingga pada akhirnya, resiko yang dialami oleh beberapa bank
menyebabkan efek domino dan krisis yang berkepanjangan bagi pengembangan sektor
perbankan itu sendiri, dan sektor-sektor lainnya.
Selanjutnya,
permasalahan globalisasi keuangan, dengan hadirnya bank-bank asing di
negara-negara berkembang, juga masih menimbulkan pro kontra yang belum menemui
titik konsensus. Pandangan yang “pro” terhadap masuknya bank asing di pasar
domestik memiliki ide dasar bahwa masuknya bank asing akan memberikan warna
kompetisi yang sehat sehingga dapat menurunkan biaya dana dan menciptakan
efisiensi pada pasar keuangan domestik.
f.
persaingan
antar bank maupun lembaga keuangan non bank
Saat ini bank dan lembaga keuangan merupakan
salah satu perilaku terpenting dalam perekonomian suatu negara.masyarakat
maupun kalangan usaha sangat membutuhkan jasa bank dan lembaga keuangan
lainnya.saat ini pelaku ekonomi yang terlibat hanyalah sektor rumah tangga dan
sektor industri / perusahaan. Sektor industri menghasilkan barang atau jasa
yang akan dikonsumsi sektor rumah tangga dengan menukarnya dengan uang
yang dimilikinya.
Peranan Lembaga keuangan bank dan non bank bagi
masyarakat yang memiliki perekonomian yang mapan atau tinggi keberadaannya
sangatlah penting khususnya sebagai lembaga mediasi antara pihak yang memiliki
dana dan yang membutuhkan dana. Mekanisme aktivitas ekonomi masyarakat modern
dengan peran bank dan lembaga keuangan lain.
Secara umum dapat dikatakan bahwa bank dan
lembaga keuangan menjadi pihak perantara bagi sektor rumah tangga dan sektor
industri, khususnya di dalam menyerap dana dari sektor rumah tangga dalam
bentuk tabungan dan menyalurknannya kepada sektor industri sebagai kredit
investasi. Meskipun dalam prakteknya penyerapan dan penyaluran dana itu sendiri
dapat terjadi, untuk sektor rumah tangga maupun sektor industri.
Lembaga
keuangan bank atau bukan bank merupakan lembaga keuangan yang memberikan jasa
keuangan yang paling lengkap, di samping menyalurkan dana atau pinjaman juga
usaha menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan.
g.
perkembangan
teknologi
Pada dunia
perbankan, perkembangan teknologi informasi membuat para perusahaan mengubah
strategi bisnis dengan menempatkan teknologi sebagai unsur utama dalam proses
inovasi produk dan jasa. Seperti halnya pelayanan electronic transaction
(e-banking) melalui ATM, phone banking dan Internet Banking misalnya, merupakan
bentuk-bentuk baru dari pelayanan bank yang mengubah pelayanan transaksi manual
menjadi pelayanan transaksi yang berdasarkan teknologi.
Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi di perbankan nasional relatif lebih maju
dibandingkan sektor lainnya. Berbagai jenis teknologinya diantaranya meliputi
Automated Teller Machine, Banking Application System, Real Time Gross
Settlement System, Sistem Kliring Elektronik, dan internet banking. Bank
Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem Informasi
(TSI) Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam
layanan perbankan. Istilah lain yang lebih populer adalah Electronic Banking.
Electronic banking mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang
pesat akhir-akhir ini. Beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di
“garis depan” atau front end, seperti ATM dan komputerisiasi (sistem)
perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat back end, yaitu
teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan, merchant, atau
penyedia jasa transaksi, misalnya electronic check conversion.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Manajemen perbankan adalah ilmu dan seni dalam
mengatur kegiatan pengumpulan dana, penyaluran kredit dan pelaksanaan lalu
lintas pembayaran agar efektif mencapai tujuan.
Kegiatan usaha bank sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor yang pada akhirnya mempengaruhi pola manajemen
bank.Faktor-faktor tersebut bisa berasal dari dalam bank atau faktor internal
dan bisa pula bersumber dari luar bank itu sendiri atau faktor eksternal.
Faktor internal:
1.
struktur organisasi bank
2.
budaya kerja perusahaan
3.
filosofi dan gaya
manajemen
4.
strategi segmentasi pasar
dan jaringan kantor
5.
ketersediaan
sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
Faktor eksternal
1.
Kebijakan
moneter
2.
fluktuasi nilai
tukar dan tingkat intlasi
3.
sekuritisasi
4.
treasury
management
5.
globalisasi
6.
persaingan
antar bank maupun lembaga keuangan non bank
7.
perkembangan
teknologi
DAFTAR PUSTAKA
Budianto, Agus.2004.Merger
Bank di Indonesia: Beserta Akibat-Akibat Hukumnya.Ghalia Indonesia: Jakarta
Budianto, Agus.2004.Merger
Bank di Indonesia: Beserta Akibat-Akibat Hukumnya.Ghalia Indonesia: Jakarta
Darmawi, Herman.2011.Manajemen Perbankan.Jakarta:PT
Bumi Aksara
Kasmir.2000.Manajemen Perbankan.Jakarta:PT
Raja Grafindo
Sartono, Agus.2010.Manajemen
Keuangan: Teori dan Aplikasi.BPFE:
Yogyakarta
Sutedi, Adrian.2007.Hukum
Perbankan: Suatu Tinjauan Pencucian Uang, Merger, Likuidasi, dan Kepailitan.Sinar Grafika: Jakarta
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut